Dalam keseharian sejak kecil bila kurang selera
makan karena lauknya nggak pas, pasti
saya selalu mencari kecap manis untuk merangsang nafsu makan.
Bahkan bila kepepet tidak ada lauk, kecap pun menjadi menu pengganti lauk andalan karena rasa manis dan lezatnya cukup menggugah selera sehingga merangsang pengeluaran air liur. Yang penting adalah bila menikmati makanan selalu mensyukuri seluruh nikmat pemberianNYA, apapun yang ada di hadapan kita pasti akan menjadi sangat lezat dan sangat nikmat.
Bahkan bila kepepet tidak ada lauk, kecap pun menjadi menu pengganti lauk andalan karena rasa manis dan lezatnya cukup menggugah selera sehingga merangsang pengeluaran air liur. Yang penting adalah bila menikmati makanan selalu mensyukuri seluruh nikmat pemberianNYA, apapun yang ada di hadapan kita pasti akan menjadi sangat lezat dan sangat nikmat.
Kecap, uniknya selalu di iklankan memakai nomor,
yaitu nomor satu – dan tidak ada kecap yang nomor dua. Bandingkan dengan iklan
bumbu masak yang lain, pasti jarang bahkan tidak ada yang memakai nomor satu.
Yang lain mengiklankan paling enak, paling lezat, paling gurih, paling irit,
paling lengkap, paling ini, paling itu.... Dan tidak ada yang merasa nomor
satu.
Kita tidak pernah mengetahui sejak kapan iklan kecap
selalu menggunakan nomor satu, siapa yang memulai iklan kecap nomor satu dan
kemudian ditiru oleh produsen kecap lainnya.
Kembali ke kecap pelengkap lauk di awal, di kota
kecil tempat kelahiran saya: Pati ada tiga kecap yang menjadi andalan untuk
digunakan sehari-hari: Kecap Cap Ikan Lele, Tiga Bukur dan Gentong. Dua yang
pertama di ptoduksi di kota Pati dan yang terakhir di kota Juana.
Kecap Lele menjadi besar dan memindahkan pabriknya
dari sebelah timur pasar Rogowangasan ke sebelah timur kota Pati. Kecap Tiga Bukur beralih nama
menjadi kecap cap Tiga Keong dan lokasi pabriknya masih tetap di dalam kota dan
kelihatannya juga tidak berkembang seperti layaknya Kecap Lele. Sedangkan untuk
kecap cap Gentong masih eksis sampai sekarang, tetapi saya tidak mengetahui
perkembangannya apakah menjadi besar seperti Kecap Lele atau tetap seperti
kecap Tiga Keong.
Kecap Lele selalu dijadikan buah tangan selain
terasi dan krupuk bila mengunjungi sanak saudara di lain kota, bahkan merupakan
pesanan favorit sanak saudara yang akan kita kunjungi bila mereka sudah pernah
mencicipi kelezatan Kecap Lele. Demikian pula dengan para perantau saat pulang kampung ataupun mudik
lebaran juga selalu membawa buah tangan berupa Kecap Lele untuk para tetangga
dan teman di pemukiman barunya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussaya salut :D
BalasHapussaya dan keluarga saya juga penggila kecap lele,
tapi sayang sejak saya di solo saya belum ketemu sama kecap lelenya,
emang bener rasanya ga ada yg ngalahin,
uda sekali kecap lele mau coba yang lain pasti ga bakal puas haha :D
jadi kangen rumah :)
keluarga ada di Jepara, deket Pati jadi gampang kalo mau cari
jadi sukses terus buat usahanya, moga sampai ke solo juga :D
Adakah yg pnya nmor hp produsen kecap cap lele? Bleh donk bgiin ke sya... thnx. Salam seduluran pati.
BalasHapus